Juragan Mal Yakin Prabowo-Gibran Tak Utak-atik Program Jokowi, Kenapa?

SHARE  

Ketua Umum APPBI, Alphonzus Widjaja saat konferensi pers KLINGKING FUN 2024, Pesta Diskon Anti Golput di Jakarta, Kamis (1/2/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman) Foto: Ketua Umum APPBI, Alphonzus Widjaja saat konferensi pers KLINGKING FUN 2024, Pesta Diskon Anti Golput di Jakarta, Kamis (1/2/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia – Kalangan dunia usaha mengkhawatirkan penggantian pimpinan negara membuat berbagai kebijakan ikut berubah. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menyebut hal itu sesuai pengalaman yang sudah terjadi pada periode-periode sebelumnya.

“Pertama kebijakan yang biasanya terjadi di Indonesia kalau ada ganti kebijakan pusat dan daerah, langsung berubah kebijakan dari sebelumnya, ini yang akan menyulitkan pelaku usaha, biasanya kebijakan jangan sama dengan sebelumnya. Ini kami harap bisa dihindari,” katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (22/03/2024).

Kesulitan pelaku usaha akibat berubah-ubahnya kebijakan itu membuat dunia usaha mengalami ketidakpastian, padahal itu adalah bagian penting dalam kestabilan iklim usaha. Namun pemenang Pemilu 2024 ini yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka membawa program keberlanjutan.

Baca: Nah! Ini Sosok Menkeu Idaman Versi Ekonom

Jika melihat program kerja Prabowo Gibran yang melanjutkan kerja pemerintah kami harap diteruskan. Kalau berubah-ubah terus sulit, apalagi kalau dengan satu tujuan yang penting ngga sama dengan sebelumnya, wah ini masalah buat kita,” ujarnya.

“Tapi kami optimis Prabowo-Gibran melanjutkan karena beberapa kali melanjutkan program selanjutnya tapi bukan asal melanjutkan, yang baik dilanjutkan. Kalau kurang di pemerintahan Jokowi bisa diperbaiki,” tambah Alphonsus.

Karena itu, meski ada pergantian rezim, Ia mengaku tidak terlalu khawatir Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tidak bakal membawa banyak perubahan dunia usaha.

“Kami optimis. Tidak ada perubahan-perubahan yang membuat kondisi usaha makin sulit. Jadi mudah-mudahan dari program kerja ngga terlalu banyak diubah, bahkan kami harap yang kurang diperbaiki,” sebut Alphonsus.

Baca: Tolak PPN 12%, Pengusaha “Teriak” Minta Tolong ke Prabowo-Gibran

Terkait kondisi industri ritel saat ini, dia berharap, momen Ramadan-Lebaran akan membawa keuntungan. Dia pun menilai, proses di MK terkait hasil pemilu tak akan berdampak signifkan karena bertepatan dengan momen Ramadan-Lebaran.

“Ramadan dan Idulfitri itu puncak bagi ritel di Indonesia, jadi kehati-hatian di MK terbantu oleh Ramadan dan Idulfitri ini. Saya kira pengaruhnya ngga terlalu signifikan, khususnya bagi industri ritel di Indonesia,” ujar https://pembangkitkuku.com/Alphonsus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*