BNPB Siap Siaga Usai BMKG Ingatkan Ancaman Hujan Sangat Lebat

Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memprediksi hingga awal tahun 2024 akan terjadi hujan lebat. Untuk itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengecek kesiapan penanganan bencana.

“Prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024 curah hujan sangat lebat, tentu saja kita perlu meningkatkan kesiapan peralatan dan personel,” kata Kepala BNPB, Suharyanto dalam siaran pers, dikutip Jumat (8/12/2023).

Dia dan jajaran BNPB melakukan pengecekan di Gedung Logistik dan Peralatan BNPB, Kawasan INA DRTG Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat (8/12). Salah satu yang dicek adalah kendaraan yang dimiliki BNPB, apakah dapat menjalankan tugasnya.

Suharyanto juga sempat mencoba mobil tangki air. Mobil ini akan digunakan untuk menampung air bersih pada wilayah bencana.

Baca: BMKG Warning Wilayah RI Ini Waspada Bencana Efek Hujan Lebat

Setelah mencoba dan mengamati, dia memastikan mobil itu berfungsi dengan baik. “Oke ini berfungsi, bagus,” ungkapnya.

Kendaraan lain yang dicoba adalah truk toilet darurat. Ini berguna saat keterbatasan toilet terjadi saat bencana.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan simulasi penyelamatan dengan sejumlah peralatan yang ada dalam mobil USAR. Mulai dari alat bor beton, penjepit, hingga ban karet.

Baca: Merapi Keluarkan Awan Panas, Magelang Siaga Banjir Lahar

Mobil lain yang dicek adalah yang digunakan untuk dapur umum, untuk memenuhi kebutuhan makanan para pengungsi. Ada juga Mobil Water Treatment, sebagai penyuling air kotor menjadi air bersih.

Terakhir adalah mobil rescue dan perahu karet, akan digunakan saat melakukan penanganan banjir. Suharyanto memastikan pihaknya siap mendukung pemerintah daerah soal penanganan bencana.

Bantuan diberikan mulai dari peralatan hingga logistik kebencanaan. “Segera berikan kepada BPBD yang membutuhkan,” kata Suharyanto.

Peringatan Dini BMKG

Sebelumnya BMKG merilis analisis perkembangan musim hujan dasarian III bulan November 2023, yang mencatat sebanyak 30% wilayah di Indonesia telah memasuki musim hujan. Di sisi lain, BMKG menyebut, fenomena El Nino yang jadi pemicu kekeringan ekstrem di saat musim kemarau sejak bulan Juli 2023 lalu ternyata belum berakhir.

Selain itu, BMKG mengungkapkan, pada dasarian pertama bulan Desember ini, aliran massa udara di wilayah Indonesia diprediksi masih didominasi oleh angin timuran di selatan ekuator, dengan kecepatan melemah. Sebagai informasi, angin timuran bagi Indonesia adalah salah satu indikator musim kemarau.

“Suhu rata-rata permukaan berkisar 23-27 derajat Celcius dan diprediksi hingga Dasarian III Desember 2023 berkisar 12-29 derajat Celcius. Prediksi suhu minimum berkisar 9-28 derajat Celcius dan prediksi suhu maksimum berkisar 16-36 derajat Celcius,” dikutip dari keterangan resmi di situs resmi BMKG, Senin (4/12/2023).

BMKG tak mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis.

Namun BMKG mengeluarkan peringatan dini curah hujan tinggi untuk sejumlah wilayah dengan level berbeda, yaitu:

Waspada
di Kabupaten di Provinsi Aceh, Bali, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sumatra Barat, Sumatra Utara.

– Siaga
di Kabupaten di Provinsi Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat.

– Awas
di Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

“Pada umumnya diprediksi curah hujan berada di kriteria rendah-menengah (0-150 mm/dasarian),” jelas BMKG.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*