Foto: Ilustrasi Bendera Vietnam. Ist
Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah kasus korupsi besar melanda Vietnam. Skandal ini melibatkan pengusaha properti, mantan gubernur bank sentral, mantan pejabat pemerintah, dan mantan eksekutif Saigon Commercial Bank (SCB).
Pada Selasa (5/3/2024), sebanyak 78 terdakwa diadili. Media pemerintah menunjukkan gambar puluhan mobil van yang membawa para terdakwa ke pengadilan di mana keamanan ketat dijaga di dalam dan luar.
Mengutip AFP, kasus ini bermula saat Truong My Lan, ketua pengembang properti besar Van Thinh Phat, diduga telah menipu uang tunai dari Saigon Commercial Bank (SCB) selama satu dekade. Ini membuat investor tidak menaruh curiga.
Dalam penyidikan, Truong disebutkan menggelapkan US$ 12,5 miliar (Rp 197 triliun).Truong, yang menikah dengan seorang pengusaha kaya asal Hong Kong, dituduh membuat aplikasi pinjaman palsu untuk menarik uang dari SCB, di mana ia memiliki 90% saham.
Polisi telah mengidentifikasi sekitar 42.000 korban skandal tersebut. Skandal ini telah mengejutkan negara tersebut dan menyebabkan ratusan orang melakukan protes di Hanoi dan Kota Ho Chi Minh, sebuah aksi yang jarang terjadi di negara komunis.
“Mereka yang terjebak dalam penipuan ini adalah semua pemegang obligasi SCB yang tidak dapat menarik uang mereka dan belum menerima pembayaran bunga atau pokok sejak penangkapan Lan pada Oktober 2022,” ujar kepolisian Vietnam.
Pihak berwenang mengatakan bahwa US$ 5,2 juta (Rp 82 miliar) yang diduga diberikan oleh Truong dan beberapa bankir SCB kepada pejabat negara untuk menyembunyikan pelanggaran dan penggelapan itu.
Menurut surat kabar Law di Ho Chi Minh City, 10 jaksa dan hampir 200 pengacara akan menghadiri persidangan. Media pemerintah lainnya melaporkan bahwa pengadilan telah dibentuk untuk memberikan ruang bagi hampir 3.000 orang yang berkepentingan dengan kasus ini.
Dokumen dengan berat hingga enam ton akan ditangani dalam uji coba yang memakan waktu hampir dua bulan. Ini juga menjadi uji coba terlama yang pernah dilakukan di Vietnam.
Penangkapan tersebut terjadi sebagai bagian dari pemberantasan korupsi nasional yang telah melanda banyak pejabat dan anggota elit bisnis negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Lebih dari 4.400 orang telah didakwa dalam lebih dari 1.700 kasus korupsi sejak tahun 2021.
Para pemimpin bisnis papan atas lainnya yang menjadi sasaran upaya pemberantasan korupsi. Truong Quy Thanh, pimpinan perusahaan minuman ringan raksasa Tan Hiep Phat Group, akan dituntut bersama kedua putrinya karena diduga mengambil US$ 31,5 juta (Rp 496 triliun).
Do Anh Dung, ketua pengembang Tan Hoang Minh Group, juga akan diadili karena memperoleh US$ 355 juta (Rp 5,6 triliun) secara ilegal dalam penjualan obligasi kepada lebih dari 6.500https://pembangkitkuku.com/ investor.